A.Pendahuluan
Berbicara tentang teknologi pendidikan (education technologi) atau teknologi pembelajaran (instructional technologi) tidak lepas dari definisi yang diungkapkan oleh Molenda dalam teknologi pendidikan dalam komik (Kurniawan, Agus, dkk: 2007,130) Teknologi pendidikan adalah profesi yang menerapkan ilmu pengetahuan terkait dengan pembelajaran/instruksional dan seni mengajar yang diperoleh melalui penelitian dan pengalaman untuk mengembangkan dan mengelola secara ekonomis dan elegan, system dan materi instruksional yang mendukung dan menjadi bagian dari lingkungan belajar yag manusiawi dan efektif sehingga menjadi mudah di akses oleh banyak orang demi kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Atau dapat juga dapat disingkat Teknologi pembelajaran itu adalah suatu profesi yang menciptakan proses belajar yang mudah diperoleh dan dimanfaatkan oleh orang banyak.
Dari hal tersebut maka Teknologi Pendidikan dengan dunia pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan 3 sisi atau bagian yang tidak dapat terpisahkan. Ketiganya merupakan hal yang padu dan harus membentuk suatu system yang utuh sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan mampu mengelola alam secara bijak.
Luasnya dan dalamnya teknologi pendidikan masuk pada teknologi pengajaran menjadi hamper disemua lini selalu dapat dijumpai adanya teknologi pendidikan mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling canggih sekalipun.
Pentingnya teknologi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan menjadi sangat penting untuk dibicarakan oleh mahasiswa teknologi pendidikan agar memiliki wawasan dan pandangan tentang perkembangan dan penggunakan teknologi pendidikan dalam pengajaran atau instruksional.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hamper semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia disatu sisi perubahan tersebut juga membawa manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dihadapi dalam menjalani era globalisasi tersebut.
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan mutu pendidikan khususnya dan kualitas sumber daya manusia pada umumnya. Hal ini senada dengan tujua pendidikan nasional: untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3, UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Sebagai salah satu konsekuensi logis upaya peningkatan sumber daya manusia yaitu upaya peningkatan kualitas pendidikan. Karena dengan meningkatnya kualitas pendidikan diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah seperti berikut ini:
1. Bagaimana pendayagunaan teknologi Pendidikan Untuk meningkatan mutu pendidikan di Indonesia
2. Bagaimana penggunakan e-learning dalam pendidikan jarak jauh dalam peningkatan mutu pendidikan
C. Pembahasan
1. Penertian Aplikasi Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan menurut Miarso dalam buku menyemai benih teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri (Miarso: 2007, 62).
Ditinjau dari pendekaan pendidikan, teknologi pendidikan adalah suatu proses yang bersistem dalam usaha mendidikan atau membelajarkan. Dalam proses yang bersistem ini kemungkinan besar digunakan teknologi pendidikan sebagai produk (Miarso: 2007, 76).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa aplikasi teknologi sebagai penerapan dari suatu disiplin ilmu yang membahas proses dalam usaha mendidik atau membelajarkan. Dan dalam proses mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi.
2. Pengertian Mutu Pendidikan
Menurut Umeidi: dalam rangka umum mutu pendidikan mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja / upaya) baik berupa barang maupun jasa.
Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikna. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti : bahan ajar (kognitif, psikomotorik, afektif), metodologi yang bervariatif sesuai dengan kemampuan guru, sarana dan prasarana sekolah, dukungan administrasi, sumber daya dan dukungan lingkungan yang kondusif. Manajemen sekolah, dukungan berfungsi mensikronkan berbagai input tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar baik antara guru, siswa dan saran pendukung di kelas maupun di luar kelas, baik dalam konteks intrakurikuler maupun dalam konteks ekstrakurikuler, baik dalam substansi akademis maupun non-akademis dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran.
Mutu dalam konteks “hasil belajar” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap waktu cawu, akhir semester, akhir tahun, 5 tahun bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (studens achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis (misalnya ulangan umum, Ebta, Ebtanas). Dapat pula prestasi di suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: computer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dsb (Depdiknas, 2003).
Dari uraian di atas di dapat simpulan bahwa mutu pendidikan adalah tingkat keunggulan hasil kerja dalam pendidikan baik yang berupa proses pendidikan maupun dalam hasil pendidikan.
3. Aplikasi TP dalam peningkatan mutu pendidikan
Dari pengertian aplikasi teknologi pendidikan dan pengertian peningkatan mutu pendidikan di atas, dapat kita katakana bahwa aplikasi teknologi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah penerapan teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu yang membahas proses mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi sebagai upaya peningkatan keunggulan hasil kerja dalam bidang pendidikan baik yang berupa proses pendidikan maupun berupa hasil pendidikan.
Menurut Miarso adalah beberapa pedoman umum dalam aplikasi teknologi pendidikan dan implemasinya:
a. memadukan berbabagi macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain
b. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serampak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan di antaranya.
c. Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
d. Tumbuhnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan atau unsure mempunyai nilai-nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah (Miarso: 2007, 78).
4. E-learning untuk pendidikan khususnya pendidikan jarak jauh dan aplikasinya di Indonesia
Di era global seperti ini informasi merupakan “komoditi” sebagaimana barang ekonomi lainnya, peran ini semakin hari semakin nyata dan kian hari kian besar. Karena hal tersebut sekarang telah lahir masyarakat informasi (information age) dan masyarakat ilmu (knowledge society).
Dunia pendidikan di seluruh dunia juga tidak lepas dari pengaruh adanya informasi karena informasi dan pendidikan juga sangat erat hubungan apalagi dengan pengetahuan. Informasi melalui elektronik yang saat ini sangat popular (sebut saja internet) merupakan salah satu wujud e-learning (pembelajaran elektronik).
Jumlah halaman dalam www yang semakin hari semakin melimpah menjadi e-learning merupakan alternative yang pas dalam peningkat kualitas sumber daya manusia khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Teknologi merupakan alat yang diharapkan dapat mempermudah proses transfer of learning terhadap peserta didik. Dalam perkembangannya menuru Soekartawi (2007, 198) perkembangan teknologi e-learning yang didukung oleh computer dikenal sebagai Computer Base Learning (CBL) atau computer assisted learning (CAL) yang dapat dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu:
• Technology-based learning dan
• Technology-based web-learning
Technology-based learning pada prinsipnya terdiri atas Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail, telephone) dan Video Information Technologies (misalnya video tape, video text, videa massaging).
Sedangkan technology-base web learning pada dasarnya adalah data informasi technologies (misalnya bulleting board, internet, email, dan telecolaboration).
Teknologi di atas sangat cocok dipergunakan untuk pembelajaran jarak jauh karena jumlah pendudukan Indonesia yang mencapai ratusan juta, dan keadaan geografis Indonesia yang kepulauan tentu kedua teknologi di atas merupakan alternative yang perlu, disamping untuk pemerataan kesempatan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.
Karakteristik dari e-learning adalah :
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru dan siswa atau sesame guru dan juga sesama siswa dapat saling berkomunikasi dengan relative mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler
b. Memanfaatkan keunggulan computer (digital media computer network)
c. Menggunakan bahan ajar mandiri (self learning materials) disimpan di computer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja pada saat yang bersangkutan memerlukannya
d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, dan hasil kemajuan belajar dan berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat setiap saat dilihat dikomputer.
Pemanfaatan e-learning tidak dapat lepas dari internet, pada zaman dahulu pembelajaran masih didominasi oleh peran guru (the era of teacher), kemudian bergeser menjadi guru dan buku (the era teacher and book) dan saat ini telah mengalami pergeseran peran guru, buku dan teknologi (the era of teacher, book and technology).
Dalam penggunakan e-learning ada 4 hal yang perlu dipersiapkan yaitu:
1) Melakukan penyesuaian kurikulum, kurikulum harus berifat holistic dimana pengetahuan, keterampilan dan nilai (values) diintegrasikan dalam kebutuhan di era informasi (competency-based curriculum)
2) Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer
3) Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada menggunakan computer, online assessment system
4) Menyediakan material pembelajaran seperti buku, computer, multimedia, studio, dan lain-lain yang memadai
Jika ke-4 hal di atas dapat dicapai maka proses pembelajaran dapat melibatkan peserta didik (siswa) secara aktif dan mandiri (active learners) dapat diwujudkan. Menurut Elangoan dan Soekartawi dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (2007, 201), manfaat dan petunjuk yang diberikan dengan penggunaan internet sebagai media pembelajaran adalah:
a. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi secara mudah dengan fasilitas internet dimana saja, kapan saja tanpa di batasi oleh jarak, tempat dan waktu
b. Guru dan siswa menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat saling menilai berapa jauh bahan ajar dipelajari
c. Siswa dapat mereviuw kapan saja dan dimana saja mengingat bahan belajar yang tersimpan dikomputer
d. Bagi siswa yang memerlukan tambahan informasi dapat melakukan akses di Internet
e. Baik guru dan siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat dilakukan dengan banyak orang sehingga menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas
f. Berubahnya peran siswa dari kebiasan pasif menjadi aktif
g. Relatif lebih efisien, jika mereka tinggal jauh dari tempat perguruan tinggi atau sekolah yang bersangkutan atau bagi mereka yang sibuk bekerja, bertugas di kapal, luar negeri dan lain-lain.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan penggunakan e-learning untuk pendidikan khususnya pendidikan jarak jauh adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa secara langsung bahkan antar siswa itu sendiri sehingga memperlambar pembentukan values dalam proses belajar mengajar
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan mendorong aspek bisnik dan komersial
c. Prose belajar mengajarnya cenderung kea rah pelatihan daripada pendidikan
d. Berubahnya peran guru yang dari semula menguasai teknik pembelajaran, kini dituntut untuk menguasai teknik pembalajaran melalui ICT
e. Siswa yang tidak memiliki motivasi tinggi cenderung gagal
f. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
g. Kurangnya mereka yang mengetahui dan menguasai internet
h. Kurangnya penguasaan bahasa computer
Dari hasil survery mulai tahun perkembangan pengguna internet di Indonesia terus melangami peningkatan yang signifikan. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 1995 orang Indonesia yang menggunakan internet 10.000 orang tahun 1997 melonjak 10 kali lipat, tahun 2000 sudah mencapai 2 juta orang. Pada tahun 2005 sudah menjadi 18 juta orang dan tahun 2007 diperkirakan sudah mencapai di atas 25 juta orang. Para pengguna internet yang terbesar adalah para pelajar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Dari hal tersebut terlihat tingginya pengguna internet di kalangan pelajar Indonesia, jika teknologi ini masuk pada dunia pendidikan maka akan memberikan dampak yang luar biasa untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dimasa yang akan datang akan melahirkan generasi muda yang mempunyai nilai jual dari segi kualitas sumber daya manusia, dan tidak hanya mengandalkan sumber daya alam saja.
Penggunaan teknologi E-Learning di sekolah-sekolah dapat meningkatan mutu pendidikan karena dengan teknologi tersebut, semua mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pembelajaran. Karan E-learning menawarkan kemudahan baik waktu dan kesempatan, tidak mengenal usia, dimana saja. Tentu saja untuk daerah yang mempunyai fasilitas internet.
5. EdukasiNet Pembelajaran Berbasis internet, tantangan dan peluangnya
Di atas telah di bahas bagaimana penting dan luasnya penggunaan teknologi pendidikan untuk meningkatan kualitas, penyebaran akses pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu program yang ditelurkan Depdiknas sebagai wajud nyata adalah pembentukan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas), pada tahap-tahap awal memeng jardiknas hanyadi prioritasnya untuk sekolah-sekolah kejuruan pada akhirnya semua semua diharapkan memiliki jaringan internet yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar.
Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya dalam bentuk LAN atau WAN maupun hubungan personal komputer terhadap jaringan internet.
Hal ini menjadikan halaman internet merupakan bagian yang sangat strategis dalam media pembelajaran sehingga dapat meningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa dan guru dalam menguasai teknologi pendidikan khususkan teknologi komputer dan internet.
Pembelajaran berbasis internet yang dikeluarkan oleh Depdiknasi di beri nama EdukasiNet, yang beralamat pada e-dukasi.net.
Kedepan situs ini dapat terus dikembangkan dan dilengkapi dengan seluruh mata pelajaran dan seluruh jalur pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultasi, tutorial, remedial, e-mail, forum diskusi, mailing list, ujian kemampuan, bank soal, pengetahuan populer dan lain-lain.
Disamping itu e-dukasi.net diharapkan mampu memberikan informasi praktis tentang pengetahuan baik terhadap siswa maupun pada guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Fitur-fitur yang ditawarkan dalam e-dukasi.net bersifat nasional dapat di akses dan download dengan mudah (friendly), siapa saja boleh menggunakan asal tidak mengabaikan hak cipta dan hak kekayaan intelektual.
Edukasi.net di mulai tahun 2002 dan pada tanggal 11 Agustus 2003 bersamaan dengan pencangan bulan telematika dan menkominfo di louncing E-dukasi,net sebagai situs resmi pendidikan indonesia.
Manfaat yang diberikan dari situs edukasi.net adalah sebagai berikut:
a. siswa dan guru dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum
b. guru dan siswa atau siswa dengan siswa lain dapat melakukan diskusi melalui forum diskusi
c. Guru dan siswa saling dapat bertukar informasi melalui mailing list
d. Guru dan siswa dapat mendownload materi pelajaran yang diperlukan
e. Sumber belajar dapat diakses dimana saja dan kapasn saja.
Pemanfaat E-dukasi.net dapat dilakukan dengan beberapa pola seperti:
a. Pola pemanfaatan di laboratorium komputer
b. Pola pemanfaatan di ruang kelas
c. Pola penugasan
d. Pola pemanfaat induvidual
6. Teknologi pendidikan diruang kelas
Sebenarnya hal ini telah disinggung banyak pada pembahasan sebelumnya, dimana teknologi pendidikan memang tidak pernah lepas dengan pembelajaran dan tidak pernah lepas juga dari rung-ruang kelas. Dalam pembelajaran modern khususnya dalam quantum teaching dianut pola bawalah mereka ke dunia kita dan bawahlah dunia kita ke dunia mereka. Ini merupakan prinsip yang sangat baik dimana pembelajaran diruang kelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat termasuk kehidupan guru dan para pendidik dimana mana mereka tinggal.
Penerapan sistem pembelajaran kontekstual atau di kenal dengan CTL (Contekstual Teaching and Learning) merupakan bentuk nyata dari penerapan teknologi pendidikan di ruang-ruang kelas.
Dalam pembelajaran modern ditawarkan beberapa hal seperti berikut ini:
1) Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative)
2) Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
Kedua hal di atas dijabarkan lebih konkrit ke dalam 7 pilar seperti berikut ini:
• Konstruktivisme
• Inquiry
• Questioning
• Learning Community
• Modeling
• Reflection
• Authentic Assessment
• Konstruktivisme
Kontruktivis adalah Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan:
a) Inquiry
Inquiri adalah Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman. Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis.
b) Questioning
Questioning adalah Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
c) Learning Community
Learning community adalah Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
Bekerjasama dengan orang lain l12 lebih baik dari pada belajar sendiri Tukar pengalaman, Berbagi ide
d) Modeling
Modelling merupakan Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar, Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya:
• Reflection
• Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
• Mencatat apa yang telah dipelajari
• Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
• Authentic Assessment
• Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
• Penilaian produk (kinerja)
• Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
Ketujuh hal di atas juga merupakan teknologi pendidikan yang sering dijumpai dalam pengajaran yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Teknologi pendidikan yang menggunakan model pembelajaran khususnya di kelas-kelas modern menggunakan beberapa aspek yang mengutamakan adanya:
Kerjasama
Saling menunjang
Menyenangkan
Tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis, guru kreatif
Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dll
Laporan kepada orang tua bukan hanya raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dll.
Kontekstual Teaching And Learning atau CTL jika diterapkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi maka siswa atau mahasiswa akan terbiasa mengembangkan kemampuan pribadinya sedangkan guru hanya sebagau fasilitator saja. Dengan berkembangnya kemampuan siswa sesuai dengan kondisi masing-masing maka, mutu pendidikan pada tempat atau sekolah yang bersangkutan akan mengalami peningkatan aktivitas, dengan meningkatnya aktivitas maka kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa juga akan mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya ketiga ranah tersebut maka mutu pendidikan akan mengalami peningkatan. Jika disetiap tempat atau sekolah mengalami peningkatan mutu maka pendidikan secara nasional juga mengalami peningkatan.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan banyak cara dan teknik, atau metoda. Akan tetapi hal yang paling penting peningkatan mutu pendidikan harus dimulai dari lini yang paling dasar yaitu siswa dan ruang-ruang kelas. Dengan meningkatnya mutu di ruang kelas maka mutu pendidikan nasional juga akan meningkat.
D. Penutup
Dari pembahasan yang telah di lakukan di atas diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas salah satu dengan cara peningkatan mutu pendidikan
2. Peningkatan mutu pendidikan diantaranya dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi pendidikan
3. Dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dipandang sebagai sebagai proses pendidikan dan hasil pendidikan
4. E-learning sangat cocok digunakan untuk pembelajaran pada tempat-tempat seperti Indonesia yang luas dan berpulau-pulai, tempat sekolah jauh, orang yang sibuk bekerja karena sifatnya yang fleksibel dapat di buka kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.
5. E-dukasi.net merupakan salah satu tujukan teknologi pendidikan yang dapat digunakan dengan pola Pola pemanfaatan di laboratorium komputer, Pola pemanfaatan di ruang kelas, Pola penugasan, Pola pemanfaat induvidual
6. Salah satu penerapan teknologi pendidikan di ruang-ruang kelas adalah adanya model-model pembelajaran pembelajaran yang salah satunya terangkum dalam contekstual Teaching And Learning (CTL)
7. Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan dari siswa-siswa diruang-ruang kelas, jika dlam ruang kelas mutu pendidikan mengalami peningkatan maka secara nasional mutu pendidikan juga akan meningkat.
Daftar Pustaka
Miarso, Yusufhadi (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Prowiradilaga, Dewi S, dkk.(2007). Mozaik Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Sadiman, Arief S. (2007). Pendayagunaan Teknologi Pendidikan di Negera Tetanggga dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Soekartawi (2007). E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Umaedi. (2003). Menajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Depdiknas. Jakarta
Yuhetty, Harita. (2007) EdukasiNet Pembelajaran Berbasis Internet (Pustekom) dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar